TANGERANG - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al - Badar Desa Dangdeur Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang.
Kedatangan Anies disambut riuh ribuan santri dan masyarakat. Terlebih saat dirinya akan memasuki area podium, Ribuan warga dan santri serta para relawan yang menamakan dirinya SIFA (red Satu Indonesia For Amin) berdesakan untuk meminta swafoto sehingga mengakibatkan terjadinya desakan (25/10/2023)
Gema lantunan shalawat dari ribuan santri Al - Badar dan para jemaah mengiringi kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dari gerbang utama ponpes sampai panggung.
Dalam sambutan pembukaannya Pengasuh Ponpes Al - Badar, KH Uwesul Qurni, menyampaikan, "Kami mengucapkan rasa terima kasih atas antusias warga masyarakat yang hadir, meskipun acaranya dadakan dan tanpa persiapan penyambutan yang matang, namun berkat bantuan para relawan, juga teman - teman semua kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan aman, " terangnya
Tak hanya itu kehadiran beliau (red Anis Baswedan) ke Pondok Pesantren Al - badar juga dalam rangka mengajak masyarakat semua yang hadir untuk bersama - sama memanjatkan do'a bagi keselamatan saudara kita atau umat Islam di Palestina segera berakhir, , " tegas KH. Uwesul Qurni
Sementara itu dalam sambutannya Calon Presiden dari Kosli Perubahan Anies Rasid Baswedan menyampaikan, "Saya merasakan di tempat ini (red.Al - Badar) sebuah pondok yang memfasilitasi tumbuh kembangnya budaya yang bukan hanya dilestarikan. Tetapi ketika budaya hanya dilestarikan, maka dia hanya akan menjadi masa lalu. Tapi justru disini budaya tersebut dikembangkan sehingga jadi bagian masa depan, " kata Anies Baswedan.
Dalam momen ini, Anies Baswedan mengapresiasi pola pendidikan yang diajarkan pihak ponpes (red.Al - Badar) kepada para santri. Sehingga terdapat nilai - nilai kehidupan yang penting untuk diaplikasikan, Terlebih pada era digital saat ini yang memudahkan budaya luar diadaptasi, " ungkapnya
Anies, mengibarat hal itu dalam bentuk tren swafoto, dan perannya dalam warisan budaya tak bendanya dengan yang dilakukan turun temurun oleh generasi penerus terdahulu.
"Tetapi Saya melihat kekuatan bangsa kita justru pada budaya yang memiliki usia ratusan bahkan ribuan tahun, bila itu tidak mendapatkan perhatian maka dia akan dilibas dengan pergerakan informasi yang luar biasa kuat. Budaya ini harus terus menerus dilakukan terobosan juga pengembangan. Keberanian untuk melakukan terobosan ini yang harus dilakukan karena yang disebut budaya adalah inovasi di masa lalu, " jelasnya
Sementara Alumni Al Azhar Cairo Mesir. Rapiudin Akbar, Lc, Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga berkesempatan hadir kepada Awak Media menjelaskan, "Dalam konsep Islam yang namanya pelajaran yang paling terpenting disebutnya "Hikmatun Balighoh" yaitu pelajaran yang sempurna itu adalah Minal Anbai atau belajarlah dari kisah dan sejarah, " jelasnya
Sebab, menurutnya, hal itu sesuai dengan ajaran Islam yakni mengajarkan melalui kisah atau nilai - nilai di masa lalu. Dia pun mengapresiasi atas kepedulian pak Anies terhadap Adab dan budaya pondok pesantren.
"Dari kunjungan beliau ini kita memahami bahwa seorang pemimpin Negara yang Negarawan ini sangat menghargai seni budaya dan sejarah. Maka Pak Anies Baswedan termasuk orang yang menghargai mengapresiasi seni budaya masa lalu sehingga dia menjadi seorang yang Visioner. Orang yang akan memimpin wajib memahami kearifan lokal dan melaksanakannya serta memahami sejarah bangsanya, " tutur dia
Diakhir wawancaranya dengan Awak Media , pria yang merupakan anak ke Tiga dari MH Kipang Kades Tugal Kunir Lor Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang ini siap total memenangkan pasangan Bacalon Presiden Anise Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) :pada Pemilu 2024 mendatang di Kabupaten Tangerang
Tampak pula hadir Tim Koalisi Pengusung Perubahan, Ketua DPW PKB Banten Fauzi, Ketua DPC PKB Kabupaten Tangerang berserta Caleg DPRD dan Provinsi Banten , Ketua DPW Nasdem Provinsi Banten beserta Caleg, dan Ketua DPD Nasdem Kabupaten Tangerang Yakun Ikraman.
(Ar/Hadi)
Baca juga:
Pura-Pura Budayawan
|