Belanja di Warung Tetangga Bukan Ketinggalan Gaya Hidup, Jumadil: Ini Yang Namanya Pemerdayaan

    Belanja di Warung Tetangga Bukan Ketinggalan Gaya Hidup, Jumadil: Ini Yang Namanya Pemerdayaan

    TANGERANG-Seiring kemajuan jaman dengan dibarengi dengan kemajuan teknologi membuat pekerjaan dan pola hidup kita akan mengalami perubahan dan kemudahan.

    Begitu juga untuk memenuhi kebutuhan kita saat ini, ratusan aplikasi belanja online tersaji secara masif di handphone yang tiap hari dan sudah menjadi kebutuhan primer setiap orang.

    Bagaimana tidak, teknologi mampu membuat manusia lebih hemat, cepat dan praktis.

    Sistem transaksi jual beli online, baik secara Cod dan dengan menggunakan uang elektronik menjadi pilihan mudah untuk manusia saat ini, Namun dibalik itu semua selain positif namun ada hal yang membuat lain sisi dirugikan.

    Demikian pula, dengan munculnya perusahaah ritel, koperasi yang menyediakan sembako dan keperluan serta kebutuhan sehari hari yang dimonopoly oleh suatu kelompok usaha tertentu membuat warung warung lokal yang dimiliki pribadi atau personal secara kepemilikannya, lambat laun tersisih dan kalah bersaing dengan warung dan toko ritel yang menjadi pilihan termudah masyarakat saat ini.

    Masyarakat Talagasari, dengan budaya dan pencapaiannya yang merubah dari masyarakat pertanian menuju masyraakat  industri, terpolarisasi dengan kemajemukan kaum urban menambah daya saing baik secara sosial, ekonomi, budaya mengalami pergeseran.

    Baca juga: Pura-Pura Budayawan

    Banyaknya berdiri perusahaan ritel seperti Indomaret, Alfamart masuk desa ditambah 3 tahun terakhir maraknya warung madura yang berdiri tiap sudut, gang dan jalan baik di jalan utama maupun di kampung kampung menambah keberadaan warung warung lokal secara pribadi kepemilikkannya mulai terkalahkan. 

    Fenomena diatas, membuat warga kita khususnya yang memiliki warung warung penyedia sembako dan lain sebagainya kalah saing karena beberapa faktor.

    Ajakan belanja di warung tetangga, adalah salah satu hal yang menarik untuk kita bahas, Warga Talagasari khususnya dan Warga Cikupa harus segera dibantu dan diselamatkan.

    Jumadil Qubro, Aktivis Sosial dan lingkungan mengatakan perlu ada dukungan kuat agar kita belanja ke warung tetangga.

    “Melalui belanja ke warung tetangga, dapat meningkatkan tali silaturrahmi dengan tetangga lain, tidak hanya terhadap pemilik warung saja. Karena saat belanja, ada tetangga sekitar yang kebetulan juga belanja. Saling sapa, atau sekadar menanyakan kabar, setidaknya terjadi ketika berjumpa
    , " ujar Jumadil.

    Lebih jauh, Jumadil menuturkan Dan perlahan pada pertengahan tahun 2000 performa warung di desa kita yaitu milik warga Desa Talagasari mulai menurun. Warung kita tidak sanggup menahan gempuran agen-agen di pasar yang mulai membuka cabang di desa desa, Modal mulai tergerus. Barang-barang di warung semakin sedikit yang dijual.
     
    Warung kita seperti mati segan hidup pun tak mau. Namun karena di tahun-tahun itu warung hanya berfungsi sekedar untuk mengisi kesibukan. Dan yang paling penting yang menjadi penyebab warung warung kita salah satu penyebabnya adalah modal warung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga tidak dikelola dengan baik.

    " Ditambah masuknya, indomaret alfamart dan warung warung madura di pertengahan tahun 2015, perlahan dan pasti warung warung warga kita Tutup, "  tambah Jumadil.

    Dengan belanja ke Indomaret gaya hidup berubah, itulah pola pola yang mulai masuk dalam pemikiran sebagian masyarakat kita, disamping murah dan serba ada, itulah yang membuat kita secara tidak langsung membunuh warung warung milik warga.

    Belanjalah di warung tetangga kita, setidaknya ini dengan ikut memperdayakan tetangga kita dalam giat ekonominya.

    Bagi sebagian orang mempunyai warung bertujuan agar bisa menyediakan berbagai kebutuhan orang sekitar, misalnya tetangga. Mereka memiliki harapan agar orang di sekitarnya dapat membeli kebutuhan yang di warungnya.

    " Walaupun ada hak masing masing, Padahal di depan rumahnya ada warung tapi beli juga di warung yang jauh, kenapa..??. Kondisi inilah yang menciptakan suasana bertetangga pun tercederai, " tutup Jumadil.

    Sebagai penutup dari tulisan ini adalah dari Anas r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba dikatakan beriman (dengan iman yang sempurna) hingga ia mencintai tetangganya—atau saudaranya–sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari dan Muslim).

    Belanja diwarung tetangga akan mempererat silaturahmi dan gotong royong dalam berbagai hal. 

    belanja warung tetangga pemberdayaan
    Sopiyan Hadi

    Sopiyan Hadi

    Artikel Sebelumnya

    KKN Mahasiswa UMT Gandeng Kelurahan Sukamulya...

    Artikel Berikutnya

    Cegah Aksi Gangster Polresta Tangerang Terjunkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan, Antara Janji dan Realisasi

    Ikuti Kami